BUDIDAYA PADI MODEL SRI
SRI adalah teknik budidaya padi inovatif yang diketemukan tahun 1980an oleh seorang biarawan Perancis bernama Henri de Laulanié. Pada sekitar tahun 1980an metodologi ini hanya berkembang terbatas di Madagaskar, tempat Laulanié mengabdikan dirinya sejak tahun 1961.
Menjelang akhir tahun 1990an, SRI mulai mendunia berkat usaha keras Prof. Dr. Norman Uphoff Cornel University, Amerika Serikat. Pada tahun 1997, Prof. Norman Uphoff memberikan presentasi di Bogor. SRI saat ini sedang dalam ” sedang berjalan” dan belum selesai .
Metode SRI memungkan petani untuk :
1. Meningkatkan produksi padi lebih dari 50 %
2. Mengurangi input dan biaya a. Bibit – mengurangi antara 80 % 90 % b. Pemberian air Irigasi antara 25% 50 % c. Pupuk kimia – dikurangi atau ditiadakan d. Beras yang dihasilkan lebih tinggi .
Menurut Norman Uphoff SRI tujuan utamanya adalah PRODUCTIVITY tidak hanya meningkatkan HASIL .
SRI dalam waktu sama akan menghasilkan produktifitas antara lain :
• Hasil perunit area lebih tinggi
• Hasil kerja perhari yang didapat buruh lebih tinggi .
• Lebih banyak tanaman yang mendapat dengan metode SRI
• Mendapat keuntungan yang lebih tinggi .
Lima (5) dasar simple dari SRI yang mendasar yaitu :
1. Menggunakan bibit muda : untuk melindungi pertumbuhan potensial
2. Spasi yang lebar dengan menggunakan bibit tunggal
3. Memperhankan tanah basah tetapi tidak menggenang
4. Mempertinggi soil organic
5. Sirkulasi dalam tanah terjaga semaksimal mungkin
Dari pengalaman SRI di negara Banglades , Cambodia, China, Indonesia , Nepal , Srilangka Vietnam bahwa rata terjadi pengningkatan untuk padi sebesar rata 52 % untuk pemberian air berkurang 40 % , biaya yang bisa dihemat antara 25 % dan income yang didapat sebesar rata 128 %
Sumber: http://id.shvoong.com/internet-and-technologies/business-economy/1855235-budidaya-padi-model-sri/#ixzz1cR6ilR
Tidak ada komentar:
Posting Komentar